Pembahasan tentang bahaya penggunaan gadget sangat penting, agar kita para orangtua bisa lebih aware tentang bahaya gadget khususnya bagi anak usia dini.

Menurut UNESCO, anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun.

Masa usia inilah yang disebut masa golden age. Bukan berarti perkembangan anak pada usia lainnya tidak penting, namun pada usia emas ini yang menjadi basic atau pondasi dalam berbagai aspek perkembangan kedepan termasuk bentukan karakternya.

Khususnya usia 0-2 tahun proses pertambahan volume otak sangat pesat, 70-80% dari pertama lahir. Sehingga bentukan pola hidup, respon orangtua, attachment dll harus sangat diperhatikan diusia ini karena akan mempengaruhi perkembangan kedepan.

Menurut KBBI, Gadget adalah perangkat elekronik yang memiliki fungsi tertentu yang praktis (smartphone, TV, Laptop, Tablet, dll).

Nah kali ini kita akan membahas spesifik tentang bahaya gadget bagi anak usia dini.

Apakah benar gadget sangat berbahaya bagi anak usia dini?

Sebenarnya gadget adalah benda teknologi yang tidak berdosa, yang berdosa adalah orang yang salah menggunakannya. Apalagi bila anak-anak yang menggunakannya, karena mereka belum banyak tau tentang teknologi.

Bahaya gadget yang utama yaitu dampak radiasi emisi yang menurut penelitian dapat mengakibatkan kanker dan efek lain yang dapat menghambat pertumbuhan sel otak, perkembangan anak, sosial emosi anak serta berbahaya dapat membuat anak kecanduan:

  • Bahaya dapat mengakibatkan kecanduan
    Kecanduan layar gadget atau disebut SSD (Screen Depedency Disorder) yaitu kondisi kecanduan menggunakan gadget lebih dari 5 jam, setiap hari selalu minta gadget, bangun tidur selalu minta gadget, bila dilarang / tidak diberi akan marah, sering berbohong demi dapat bermain gadget, membanting benda lain, memukul diri sendiri atau oranglain dan malas melakukan aktivitas lain selain dengan gadget.

    Kondisi otak anak yang mengalami SSD, otak prefrontalnya sudah rusak. Kondisi kerusakan otaknya sama dengan kecelakaan motor yang parah hingga kepalanya terbentur sangat keras dan sangat sulit disembuhkan. Kehidupannya berantakan, tidak dapat menempatkan diri sesuai tugas dan tanggungjawabnya. 
  • Bahaya pada Kesehatan
    – Anak yang terlalu asyik pada gadget, minim gerak, hanya duduk, ada yang tak terasa sambil nyemil banyak akibatnya bisa obesitas.
    – Bahkan ada yang lupa tidak makan, minum, kencing dan kurang tidur. Padahal anak usia dini 1-2 tahun butuh tidur minimal 11-14 jam dan usia 3-5 tahun butuh tidur minimal 10-13 jam setiap hari
    – Terlalu lama terpapar radiasi gadget, terlebih jika posisi duduk, jarak dan cahaya ruangan tidak dikontrol dapat mengakibatkan mata minus, juling, dan lazy eyes (penurunan daya lihat, selalu berair, mata kedip-kedip, jika dibiarkan dapat mengakibatkan kebutaan)
  • Bahaya menghambat tumbuh kembang anak
    – Menghambat perkembangan sensori motorik, harusnya aktif bergerak, namun anak hanya pasif duduk
    – Bila tidak didampingi akan menghambat perkembangan bahasa, speech delay, bahasa ngelantur / tidak nyambung
    – Terhambat perkembangan kognitifnya atau mengalami penurunan kognitif, karena kurangnya stimulasi berfikir, pemecahan masalah dan kurangnya istirahat
    – Vestibulernya terganggu, sulit menjaga keseimbangan, tidak bisa naik sepeda, prosotan
    – Persepsinya terganggu, anak memaknai apa yang dia lihat dengan pemahamannya sendiri yang masih minim dan salah, asal meniru dll
    – Proprioseptifnya terganggu, sudah 4 tahun tidak bisa makan sendiri, sulit mengkancing baju sendiri
  • Bahaya pada perkembangan sosial dan emosi anak
    – Sulit bersosialisasi atau berteman, masa egosentrisnya lebih lama, ketika nantinya usia SD akan cenderung memiliki rasa bersalah, menyalahkan diri sendiri karena tidak pandai bergaul, menyendiri, tidak asertif dan rawan bully. Ketika nantinya usia SMP anak cenderung inferior, merasa loser, jadi follower, bingung identitas. Ketika dewasa sulit berinteraksi, pernikahannya gagal dll
    – Tidak tau cara menghadapi perselisihan, cenderung menghindar bila menghadapi masalah, bahaya kedepan akan susah bekerjasama di dunia kerjanya
    – Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, cuek, tidak mau ikut acara keluarga, karena lebih senang dengan HP
    – Perubahan mood, sering tantrum, agresif, bila tidak diberi gadget akan mengancam, menyakiti diri sendiri atau orang lain
    – Bila tidak ada kontrol pada konten yang ditonton, anak sangat mudah meniru hal yang buruk, romantisme dini, kekerasan, bullying, merokok dll
  • Bahaya pada perkembangan psikologi anak
    – Penggunaan gadget berlebihan dapat meningkatkan resiko gangguan mental seperti depresi, bipolar, gangguan kecemasan, psikosis, kurang atensi hingga masalah autisme. 
  • Bahaya pada kedisiplinan anak
    – Sulit untuk mau pipis di kamar mandi
    – Sulit makan sendiri
    – Sulit diajak mandi
    – Tidak mau beraktivitas diluar. Padahal anak usia dini lebih baik diajak bermain di luar, agar matanya sehat, jarak pandang baik, dan olah tubuhnya baik pula.

Fakta dampak kecanduan gadget pada anak-anak

  1. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Provinsi Jawa Barat dalam sebulan rata-rata menangani 11 hingga 12 pasien anak dengan rentang usia 7-15 tahun, dan total saat ini ada ratusan anak yang ditangani. Bahkan ada satu pasien berusia 3,5 tahun. Mereka disebut mengalami kecanduan ponsel. Ada banyak pasien yang kecanduan gadget dan sering berhalusinasi, berhayal memenangkan game. (Detikhealth, Oktober 2019)
  2. Bocah 5 tahun di jawabarat alami masalah kejiwaan akibat kecanduan gadget. Akibatnya anak lebih tempramental dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Ketika mati lampu, anaknya minta dicas HP-nya, malah mengamuk hancurkan pintu dan hal tidak diduga lainnya (Detik News, 10 Oktober 2019)
  3. Menurut penelitian, sekitar 65% anak mengalami kecanduan gadget selama covid-19 hingga berebut gadget dengan keluarga. (Serambinews, Juli 2020)
  4. Temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tak sedikit anak yang kecanduan gawai dan harus mendapatkan perawatan medis. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Jawa Barat, 14 anak menjalani rawat jalan di rumah sakit jiwa karena kecanduan online game dan konten pornografi. Bahkan ada yang harus menjalani rawat inap. (SindoNews, 27 maret 2021)

Sungguh berat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan gadget untuk anak usia dini. Baik itu dari TV, HP, laptop, tablet dan barang elektronik lainnya. Lantas bagaimana dengan era digital saat ini? sangat sulit memang untuk menjauhkan anak dari gadget. Silahkan lanjutkan membaca artikel tentang Rumus agar anak tidak kecanduan gadget. Semoga bermanfaat bagi sobat semua .